Hobi naek motor ngebut ? Benci traficc light apalagi lampu merahnya ? ga suka pake helm ? pengen freestyle dijalan” kampung tanpa terusik ? ato cuma sekedar terk-trekan sama temen tanpa takut diincer Polisi ? Mungkin disinilah surga anda, Ibukota Provinsi NAD yaitu Banda Aceh. Saya nulis bukan asal nulis tanpa fakta tapi kalau anda tidak percaya, saya mungkin bisa menawarkan tur keliling kota Banda Aceh tanpa helm naik motor tentunya bukan naik mobil. Kekesalan saya ini akhirnya saya tulis karena sebagai kaum minoritas alias pejalan kaki disini, rasanya cape dan was-was juga lihat polah yang menurut saya kurang sesuai dengan program pemerintah yang sedang menerapankan nilai-nilai agama dalam semua aspek kehidupan.

Bagaimana saya tidak was-was, menyebrang jalan disini lebih berbahaya daripada di Jogja, naik motor disinipun resiko keselamatannya minim sekali. Ini sekelumit cerita yang membuat saya merasa perlu bersuara :

• Kalau anda menyebrang jalan, semestinya pengendara kendaraan bermotor yang melihat anda menyebrang jalan memperlambat kendaraannya. Namun disini jangan berharap banyak, saya bisa memastikan bahwa kendaraan bermotor tidak akan mengurangi kecepatannya dan untuk itu anda harus memastikan bahwa kanan kiri anda aman ketika anda akan menyebrang atau anda harus berlari” kecil untuk menghindari kemungkinan kecelakaan.
• Kalau anda naik motor disini berboncengan dan memakai helm lengkap depan belakang adalah pemandangan yang fantastis apalagi kalau keduanya helm standar, padahal fungsi helm sangat penting bagi keselamatan. Kejadian menjengkelkan dan membuat saya kapok adalah semalem ketika saya harus ke ATM bonceng teman saya. Tanpa ba bi bu kendaraan langsung dipacu kencang padahal saya tidak memakai helm dan satu helm yang adapun tidak dia gunakan. Rasanya pengen teriak dan ngomel” tapi saya memutuskan lebih berkonsentrasi pegangan yang erat dan bersiap-siap kalo kejadian terburuk terjadi, apalagi saya sudah mengingatkan nggak cuma sekali. Sebetulnya saya juga suka naik motor dengan kecepatan tinggi, kadang kalau sedang mudik pun Kharisma 125D saya bisa saya pacu sampai 120 KM/jam [jangan bilang” pak polisi, batas kecepatan luar kota Cuma 80 KM/jam je..] tapi tentunya faktor safety saya perhatikan juga. Bagaimanapun saya pernah ikut safety ridding Honda dan lulus simulasi mengendarai motor dengan nilai A mutlak. Apalagi kalau memmboncengkan anak orang, saya pasti akan berpikir 2 kali ato 10 kali sebelum ngebut. Akhirnya saya merasa kapok gara” kejadian semalem dan waktu itulah saya bener” sadar bahwa pake helm itu bener” penting dan memang seharusnya.
• Lampu lalu lintas di Banda Aceh ibarat cuma penghias jalan. Hanya di persimpangan” besar saja yang cukup dipatuhi pengguna jalan. Suatu ketika di lain tempat saya sempat kaget ketika harus pergi berboncengan dengan teman dan berhenti karena lampu merah. Tiba” disebelah kanan tampak cewek SMA berjilbab berhenti juga, namun hanya sesaat ketika melihat keadaan agak aman dia langsung melesat. Saya Cuma bisa melongo dan geleng” kepala. Astagfirullah.. dilain waktu sempat juga hampir tertabrak mobil ketika motor yang saya kendarai sedang melaju menikmati lampu hijau dan sang mobil menikmati lampu merahnya.
• Dan kali ini yang membuat saya jengkel adalah kejadian sepulang kerja, dengan berjalan kaki saya menikmati perjalanan pulang ke kost. Tiba” dari arah belakang terdengar suara motor meraung dan nampak segerombol anak kecil mengendarai motor sambil mencoba mengangkat ban motor depannya meniru gaya” freestyle di TV. Kali ini saya juga sudah hampir mengumpat dan nggak habis pikir berapa umur mereka dan kenapa orang tua mereka mengizinkan begitu saja membawa kendaraan bermotor.

Fuih, ternyata disini memang surganya pengendara motor, apalagi operasi kendaraan bermotorpun saya belum pernah lihat. Jangankan spion dua, tidak memakai helmpun pede ngeceng lewat depan kantor Polisi kok padahal berita kecelakaan di koran cukup sering diberitakan.. Saya tidak habis berpikir ini salah siapa ya, Cara berpikir masyarakatnya ??? atau pihak kepolisian yang terlalu sibuk memburu gerombolan pencuri bersenjata M 16 dan AK 47 ???